Minggu, 31 Oktober 2010

ilmu pengetahuan dasar

ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan diperoleh karena ada rangsangan pada diri manusia untuk mengetahui sesuatu dalam rangka mempertahankan hidupnya. Pengetahuan ada yang umum dan ada yang khusus. Pengetahuan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Pengetahuan menjadi ilmiah karena adanya keinginan yang mendalam untuk menyelidiki sesuatu yang ingin kita ketahui dengan menggunakan metode tertentu, dan itulah yang kemudian disebut ilmu pengetahuan. Penelitian untuk menyelidiki kebenaran ilmiah dapat dilakukan melalui pendekatan induktif maupun deduktif. Ilmu pengetahuan dikembangkan bukan hanya untuk ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi juga karena adanya kepentingan-kepentingan di dalamnya. Apa pun kepentingannya, ilmu pengetahuan seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan harkat dan kesejahteraan manusia.
ILMU BUDAYA DASAR, ILMU ALAMIAH DASAR, DAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.
ILMU PENGETAHUAN DAN PEMANFAATANNYA
Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan harkat hidup manusia, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Masalahnya, manusia sering memiliki rasa serakah, sehingga ilmu pengetahuan tidak jarang digunakan untuk memenuhi kepentingannya sendiri walaupun dengan cara mengorbankan orang lain. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Karena itulah ilmu pengetahuan harus memiliki etika atau kode etik ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari etika ilmu pengetahuan, masalah yang menjadi perhatian utama adalah masalah utilitarisme. Utilitarisme adalah nilai praktis kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam konteks utilitarisme, ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam rangka memberikan kebahagiaan dan kesejehteraan semua manusia. Dari situlah perlu ada rasa keadilan dalam penerapan ilmu pengetahuan.

INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
KONSEP INDIVIDU DAN KONSEP KELUARGA
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.
KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP KEBUDAYAAN
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

KEPENDUDUKAN, GENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PENGERTIAN DAN KAJIAN KEPENDUDUKAN
Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan adalah demografi.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard. Demografi sebagai suatu ilmu telah muncul sejak abad ke-17.
John Graunt seorang pedagang di London, yang melakukan analisis data kelahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk dianggap sebagai Bapak Demografi.
Jumlah penduduk dapat meningkat, stabil atau menurun. Indikator dari perubahan penduduk ini adalah tingkat kelahiran, kematian dan migrasi.
Komposisi penduduk merupakan suatu konsep yang mengacu pada susunan penduduk menurut kriteria tertentu, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, suku bangsa, dan pendidikan.
Data mengenai struktur penduduk yang disajikan secara grafis disebut piramida penduduk (population pyramid).
Kebijaksanaan kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah.
Dengan mempengaruhi kelahiran, kematian, dan persebaran penduduk, pemerintah memiliki strategi yang dianggap baik untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Di luar kebijaksanaan persebaran penduduk atau migrasi, secara garis besar, kebijaksanaan kependudukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kebijaksanaan pronatal dan kebijaksanaan antinatal.
Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari pengaruh ketiga variabel utama kependudukan (kelahiran, kematian, dan migrasi). Kehidupan sosial suatu negara dapat digambarkan jika kita mengetahui komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya.
Antara kekuatan-kekuatan ekonomi dan kekuatan-kekuatan demografi ada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.

GENERASI, REGENERASI, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman.
Menurut Notosusanto, pengertian generasi itu sendiri sebenarnya lebih berlaku untuk kelompok inti yang menjadi panutan masyarakat zamannya, yang dalam suatu situasi sosial dianggap sebagai pimpinan atau paling tidak penggaris pola zamannya (pattern setter).
Di Indonesia, dianggap telah ada empat generasi, yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan generasi reformasi (’98).
Suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-sumber daya tersebut.
Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem dan mekanisme pembangunan dalam keseluruhan yang melibatkan semua pihak, baik aparatur, peraturan, pengawas, maupun rakyatnya (grass-root).
Selain itu, diperlukan juga kajian-kajian sosial seperti ekonomi, kependudukan (demografi) dan ekologi untuk pendukungnya.
Cara pandang kita terhadap pengertian generasi, baik dari sisi terminologi maupun fakta dan persepsinya tidak dapat dilakukan dengan terlalu sederhana.
Dari generasi ke generasi selalu memunculkan permasalahan yang khusus dan pola penyelesaiannya akan khas pula tergantung faktor manusia dan kondisi yang ada pada zamannya.
Masing-masing generasi mencoba menjawab tantangan yang khas pada masanya dan seharusnyalah dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk mempelajari dan mengkajinya.
Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang luas sangat mempengaruhi tantang penilaian dan persepsi terhadap keberadaan suatu generasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Bila kita kaitkan antara generasi dengan pembangunan, maka keberadaan generasi tidak akan terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk suatu bangsa beserta kondisinya.
Masalah penduduk yang meliputi jumlah, komposisi, persebaran, perubahan, pertumbuhan dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan perhitungan-perhitungan pembangunan, baik konsep, tujuan maupun strategi pembangunan suatu bangsa.
Penduduk suatu bangsa dapat merupakan modal yang sangat penting bagi pembangunan (sumber daya), tetapi jika tidak dipelajari dan disesuaikan akan dapat menjadi faktor penghambat yang cukup penting pula.
Masing-masing negara mempunyai kebijakan regenerasi yang berbeda dalam menangani masalah penduduk dan dalam melakukan kaderisasi.
Pembangunan yang ideal ialah pembangunan yang harus disikapi dengan arif, cermat dan dengan konsep yang berkelanjutan (sustainable development), disesuaikan dengan kondisi dan karakter bangsa itu sendiri.
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek2 yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah2 yg terwujud dari padanya.
Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.
Pokok Bahasan ISD
1. Pengertian, latar belakang serta ruang lingkup pembahasan.
2. Sekilas tentang ilmu2 sosial, IPS, ilmu sosial, dan ISD.
3. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
4. Individu, keluarga, dan masyarakat.
5. Pemuda dan sosialisasi serta peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat.
6. Peranan pendidikan dlm pembangunan.
7. Warga negara dan negara.
8. Pelapisan sosial desa, kesamaan derajat.
9. Desa, masyarakat kota dan pembangunan pedesaan.
10. Kota, masyarakat kota, dan pembangunan perkotaan.
11. Pertentangan-pertentangan sosial.
12. Integrasi sosial dan integrasi nasional.
13. Pembangunan dan perubahan sosial.
14. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi tutuntutan masyarakat dan negara , maka diselenggarakan program-program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :


1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama


2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yagn timbul di dalam masayrakat Indonesia


3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan..

Ilmu Sosial Dasar
mata kuliah mata kuiah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. demikian juga berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.


Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universtias dan intitut kemudian dikenal dengan mata kuliah dasar umum atau MKDU yangterdiri dari beberapa mata kuliah , yaitu : 1) Agama, 2) Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD dan 6) ISD.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang :


1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia


2. Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain


3. memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan


4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan


Ilmu Sosial Dasar
kualitasnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
• LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.

Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.


1. Kemampuan akademis ; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya


2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.


3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.


Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :


1. berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)


2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.


Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :


1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah


2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) : ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.


3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Kehidupan manusia sebagai mahluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tdak dapat dipisahkan dalah kehudupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesame manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya.masalah sosial ini idaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, serta sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.

Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan..

Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.


Sumber Buku Ilmu Sosial Dasar Karya Effendi Wahyono dkk
http://massofa.wordpress.com/2008/01/22/ilmu-sosial-dasar-bag-1/
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
http://grenalio.phpnet.us/blog.php?module=detailinformasi&id=40

Jumat, 22 Oktober 2010

we know nothing we know allthing

WE KNOW NOTHING WE KNOW ALLTHING? Mengapa demikian? Bukankah mengatahui segala hal lebih baik di banding tidak mengetahui hal apa pun?

Mungkin kita pernah mendengar pepatah yang berbunyi “manusia tidak pernah puas”, saya menangkap pepatah ini dalam dua pengertian yakni negatif dan positif. Negatif karena terkadang dalam kehidupan ekonomi manusia tidak pernah puas akan apa yang telah dimilikinya dan terus mencoba melebihi apa yang sudah jadi batas kemampuannya, sehingga sehingga hidupnya bersifat konsumtif bukan produktif. Positif karena manusia tak pernah puas akan ilmu, pengetahuan, informasi, dsb yang dimilikinya sehingga manusia akan terus dan terus belajar dalam hidupnya. Inilah maksud dari “We Know Nothing” sebagai manusia terus belajar dan menggali ilmu adalah hak tiap individu. Dalam menggali ilmu (pendidikan) biasanya kita langsung berfikir tentang sekolah padahal menggali ilmu itu sendiri dibagi menjadi 2 macam, formal dan non formal*:

• Pendidikan formal: merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
• Pendidikan nonformal: paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Program – program PNF yaitu Keaksaraan fungsional (KF); Pendidikan Kesetaraan A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Magang; dan sebagainya Lembaga PNF yaitu PKBM, SKB, BPPNFI, dan lain sebagainya.
Dalam dunia yang terus berkembang, tentu kita dituntut untuk terus belajar dan menggali informasi. Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam menggali informasi baik itu membaca, bergaul, bermain, dsb kita bisa mendapatkan informasi bahkan belajar suatu hal. Kita harus membuka wawasan kita ke lingkungan sekitar, kita harus membuka mata dan telinga akan apa yang ada di sekitar kita karena apa yang kita dapatkan di sekolah maupun perkuliahan tidak akan bermakna jika kita tidak mengaplikasikannya di masyarakat. Di era globalisasi ini setiap individu memang dituntut lebih kreatif, kekreatifitasan ini tentu bisa didapatkan dari masyarakat. Orang yang menutup mata-telinganya akan apa yang ada dan terjadi di masyarakat tidak akan pernah berkembang. Menutup mata-telinga maksudnya adalah tidak mau mencari akan informasi dari lingkungan sekitar, baik itu dalam dunia nyata maupun dunia maya.
Belajar tentu harus memiliki motivasi tertentu, mengapa demikian? Ini dikarenakan belajar haruslah berdasarkan niat dari diri individu itu sendiri. Dengan adanya niat yang kuat akan muncul suatu motivasi yang membuat belajar menjadi semakin mengasyikan. Belajar yang monoton akan menimbulkan suatu kejenuhan. Inilah yang sedang marak terjadi di pendidikan Indonesia. Begitu banyak tuntutan kepada murid baik itu tugas maupun materi pada kurikulum yang padat dan berubah-ubah. Saat saya di SMA, guru saya pun ikut kerepotan akan kurikulum pendidikan yang padat dan kerap kali berubah. Menurut saya situasi seperti inilah yang membuat siswa-siswi stress, terbebani dalam belajar, dsb. Hal tersebut bisa kita lihat dari perilaku siswa-siswi di sekolah seperti: bolos sekolah, nongkrong setelah pulang sekolah (dengan anggapan untuk refreshing), dsb. Mungkin ada benarnya kalau belajar itu tidak boleh enaknya saja, namun kita seharusnya mencontoh negara maju yang memiliki system pendidikan lebih efektif. Kita ambil contoh dari Jepang, berikut adalah salah satu sekolah menengah atas ternama di negeri matahari tersebut** :

SMA Nakamura merupakan SMA dengan level menengah ke atas. SMA Nakamura berdiri pada tahun 1953 dan seperti halnya sekolah-sekolah yang lain di Jepang memiliki fasilitas sekolah yang lengkap. SMA Nakamura adalah SMA yang menganut sistem full time course dengan hari belajar dari Senin hingga Jumat, dan bertujuan untuk mengarahkan lulusannya melanjutkan ke PT. Ada 935 siswa yang sedang belajar di SMA Nakamura, terdiri dari 8 kelas untuk masing-masing tingkatan. Masing-masing kelas terdiri dari 40 orang siswa. Mereka diajar oleh 61 guru tetap dan 19 guru honorer. Sebagaimana SMA lainnya di Jepang, jam pelajaran pertama dimulai pada pukul 8:45, dan jam pelajaran terakhir (jam ke-6) berakhir pada pkl 15.15. Terdapat 31 jam pelajaran selama 5 hari belajar, yaitu masing-masing 6 jam, dan perkecualian untuk hari Rabu terdapat 7 jam pelajaran. Satu jam pelajaran lamanya 50 menit.
Salah satu ciri khas SMA Nakamura adalah Reading Session yang diselenggarakan untuk kelas 1 dan 2. Pada kegiatan ini masing-masing kelas dianjurkan untuk memilih satu buku yang akan didiskusikan bersama di dalam kelas. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang luas dan saling pengertian antarsiswa dalam mengeluarkan pendapat dan mengapresiasi pendapat orang lain. SMA Nakamura telah menjalin program Sister School dengan Melbourne Girl School (Australia). Juga mengikutkan siswanya dalam program Summer Camp di US. Beban biaya program pertukaran siswa ditanggung sepenuhnya oleh orang tua, dan ini merupakan program yang ditawarkan kepada siswa. Tampaknya berlaku sama di semua sekolah bahwa kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar adalah beban yang dilimpahkan kepada orang tua, dan secara otomatis hanya dapat diikuti oleh keluarga dengan ekonomi yang memadai.
SMA Nakamura juga mengundang mahasiswa asing yang sedang belajar di berbagai universitas di Nagoya untuk memberikan informasi tentang negaranya kepada siswa-siswa melalui program pertukaran budaya. Dalam kaitannya dengan upaya mengenalkan siswa kepada kehidupan pasca SMA, diadakan program Nakamura Mirai Juku, yang melibatkan alumni SMA Nakamura untuk memberikan kuliah tentang bidangnya.
Kita telah membahas apa maksud dari “WE KNOW NOTHING” , belajar dalah kata kata kuncinya. Lalu bagaimana dengan “WE KNOW ALLTHING” mengapa mengetahui segala hal tidak jauh lebih baik daripada mempelajari berbagai hal? Mengetahui berbagai hal memang didambakan setiap orang, karena ini terkesan menggambarkan orang yang cerdas, pandai, berwawasan luas, dsb. Namun tahukan kalian akan dampak yang negatif dari “WE KNOW ALLTHING” ini? Kadang orang yang sudah mengetahui segala hal akan menjadi sombong dan malas, karena dia merasa dirinya telah mencapai titik puncak dari suatu pengetahuan. Ini juga bisa berdampak ke hubungan sosial, orang di sekitarnya tidak akan memiliki interesting dalam berbicara dengan dirinya. Ini hanya sebagai contoh mengapa “WE KNOW ALLTHING” tidak lebih baik dari “WE KNOW NOTHING” karena menurut saya ini hanyalah perbedaan paham dan cara kita memandang bagaimana kita menghadapi ilmu pengetahuan dan informasi di sekitar kita. Mudah saja, orang yang berfikiran “WE KNOW NOTHING” akan terus berkembang dibandingkan dengan orang yang berfikiran “WE KNOW ALLTHING”.
*** Tom Krause “Jika kau hanya melakukan apa yang kau tahu bisa kau kerjakan, kau tidak akan bisa berbuat lebih.” Tom Krause (1934), motivator, guru, dan pelatih”. Kalimat emas ini jelas menggambarkan jika kita hanya melakukan apa yang kita bisa dan ketahui itu hanyalah akan menjadi sia-sia, karena kita tidak akan mendapatkan hal yang berguna untuk masa depan kita. Mencoba hal baru adalah hal yang dianjurkan dalam quotes ini, karena dengan bereksperimen akan hal yang belom pernah kita lakukan akan memberikan pengetahuan baru yang tentunya akan berguna untuk masa depan kita. Kita tahu pengalaman adalah guru yang paling baik, maka dari itu dengan kita mencoba berbagai hal kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang membuat kita menjadi semakin matang. Masa muda adalah masa yang berapi-api, begitulah yang dikatakan oleh raja dangdut Indonesia bang haji Rhoma Irama. Menurut saya hal ini sangat positif dalam pengertian semangat yang tinggi dalam meraih cita-cita juga berbagai hal tentang hidup. Hal tersebut juga bisa digunakan di berbagai macam hal, sebagai contoh berikut ini adalah tips untuk menjalankan bisnis dari sebuah pengalaman****:
TIPS SUKSES BISNIS: BELAJAR DARI PENGALAMAN ORANG LAIN
Ada Banyak Tips Sukses Bisnis yang dikemukakan oleh para praktisi maupun ahli bisnis. Berbeda kepala mungkin akan berbeda tips sukses bisnis yang disarankan, tetapi ada nilai-nilai umum yang bisa dipakai sebagai pedoman sukses dalam bisnis. Bisnis merupakan perjalanan dan perjuangan panjang sebelum meraih kesuksesan dan keberhasilan. Tidak jarang sebelum menuai kesuksesan orang sukses harus terpuruk dalam kegagalan demi kegagalan yang tidak hanya menyakitkan tetapi melemahkan semangat untuk terus berjuang. Orang sukses adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan bukan orang yang tidak pernah gagal.
Kebanyakan orang sukses memang seperti itu, meski tidak semua orang sukses melalui jalan penderitaan dan kegagalan. Meski demikian kesuksesan sebuah bisnis membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah. Inovasi, kreatifitas, kegigihan dan semangat pantang menyerah merupakan kunci-kunci sukses bisnis yang harus dipegang teguh.
Satu tips sukses bisnis adalah belajar dari pengalaman. Kata-kata bijak mengatakan , Pengalaman Adalah Guru yang paling baik. Demikian juga dengan bisnis, pengalaman mengalami kegagalan menjadikan pelaku bisnis bertambah matang dan mengerti, jika berhasil bangkit dari kegagalan tersebut. Pertanyaan selanjutnya “Apakah Harus Gagal dulu sebelum berhasil? Tidak ada orang yang ingin gagal, secara naluriah semua orang menginginkan usaha yang dijalankan selalu menuai keberhasilan demi keberhasilan. Tetapi dalam proses bisnis harapan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan.
Untuk meminimalkan kegagalan dalam bisnis adalah belajar dari pengalaman orang lain. Pengalaman orang lain tidak hanya dari orang-orang sukses saja tetapi juga dari orang-orang gagal . Bagi pelaku bisnis pemula, pengalaman mengelola bisnis tentu saja belum dimiliki. Dengan Belajar dari orang lain kita bisa membuat analisa faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha bisnis. Meski praktek langsung dengan melihat orang lain melakukan usaha, tetapi mempelajari pengalaman orang lain tetap memiliki arti yang cukup penting. Tips sukses bisnis dengan belajar dari pengalaman orang lain penting untuk meminimalkan resiko kegagalan, paling tidak tidak mengulangi kesalahan orang lain.
Bagaimana belajar dari orang lain? Banyak Cara bisa dilakukan untuk belajar dari kesuksesan orang lain. Cara sederhana adalah dengan bertanya dan melihat langsung kegiatan bisnis dari orang yang bersangkutan. Orang-orang yang telah mencapai kesuksesan biasanya sangat terbuka dalam memberikan informasi dan kiat-kiat sukses bisnis. Tips sukses bisnis yang diberikan langsung oleh sumber memiliki kekuatan sampai ke dalam hati dan fikiran kita. Pengalaman sukses yang dibagikan kepada orang lain tidak akan mengurangi kesuksesan itu sendiri, justru memperluas kesuksesan. Karena itu tidak salah bergaul dengan orang-orang seperti ini untuk belajar, bukan untuk mencari keuntungan sesaat.
Orang sukses biasanya memiliki buku biografi baik yang ditulis sendiri maupun ditulis orang lain, membaca biografi merupakan cara belajar menjadi orang sukses. Meski orang sukses adalah orang yang terbuka dan mau memberikan informasinya , tetapi kesibukan terkadang membuat kita sulit untuk bertemu, saat ini banyak kelompok usaha, instansi atau event organiser yang mengelola seminar Bisnis dan kewirausahaan yang menghadirkan pelaku-pelaku usaha sukses. Sangat baik memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan bermanfaat untuk sukses bisnis anda.
Selain tips-tips sukses bisnis belajar dari pengalaman orang lain di atas, ada beberapa tips sukses dalam menjalankan bisnis:
1. Mengubah Pola Pikir, Tindakan manusia dikendalikan oleh cara berfikirnya, untuk sukses yang pertama kali harus diubah adalah cara berfikir kita. Pikiran harus dikondisikan dalam kondisi terdesak agar memacu tindakan menuju kesuksesan.
2. Keterampilan menangkap peluang Usaha, keterampilan tidak hanya berani tetapi juga jeli melihat peluang usaha yang prospektif dan tidak. Peluang usaha yang terlihat kecil tetapi bisa jadi menjanjikan keuntungan yang besar.
3. Melakukan Tindakan, meski pikiran menentukan tindakan tetapi tidak akan berarti apa=apa tsnpa tindakan.. Perubahan positif akan tercapai bila melakukan perubahan dengan tindakan nyata. Keberuntungan lebih berpihak kepada yang banyak mencoba dan melakukannya, bukan kepada orang yang berangan-angan melajukan dan tidak berbuat apa-apa.
4. Memilih Usaha yang belum terlalu banyak dilakukan orang lain. Memilih usaha yang belum banyak dilakukan orang lain meminimalkan persaingan (Threats dalam Analisis SWOT).
5.Memilih Bidang usaha yang menarik, semua orang pada dasarnya bisa melakukan apa saja tetapi pilihlah bidang usaha yang paling menarik minat kemudian ditekuni dan dilakukan dengan penuh kesungguhan. Hobi bisa menjadi peluang usaha jika ditekuni dengan sungguh-sungguh.
Orang yang belajar dari pengalaman hidupnya adalah orang yang tergolong “WE KNOW NOTHING” karena dia selalu belajar akan apa yang pernah dialaminya maupun akan apa yang ada di depannya.
Saya ingin memeri contoh cerita tentang sosok pemain bola favorit saya yang hingga saat ini telah menjadi pemain elite di kancah eropa. Dia bisa mencapai apa yang dicita-citakanya karena dia belajar dari pengalamannya ketika ia remaja dahulu, bahkan hingga saat ini dia tidak pernah melupakan akan hal tersebut. Namanya adalah Ricardo Izacson Dos Santos Leite, dia adalah mantan pemain AC Milan (klub liga serie A Italy) yang kini bermain untuk Real Madrid Cf. Dahulu saat dia remaja dia pernah mengalami hal yang buruk dengan tulang belakangnya. Dia hampir divonis lumpuh oleh dokter. Tulang punggungnya nyaris patah karena terbentur di kolam renang saat ingin berenang. Kondisinya sangat menyedihkan saat itu, namun dia tidak menyerah. Dia terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga diberi kesembuhan. Bahkan dia telah menjadi bintang sepak bola terkenal saat ini. Hal inilah yang membuat dia menjadi pemain paling religius di eropa, hal ini pula yang membuat dia selalu melakukan selebarsi gol dengan berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa setiap kali dia mencetak gol. Ini merupakan contoh bahwa jika kita belajar dari pengalaman kita pasti bisa berhasil.
Dengan terus belajar dan berdoa tentu bisa meraih sukses. Tanpa perlu meniru orang lain kita pun bisa meraihnya dengan cara kita sendiri.
Kegagalan biasanya menjadi suatu hal menyedihkan yang selalu disesali dan tidak pernah diharapkan terjadi dalam perencanaan strategi pekerjaan seseorang, tim, maupun perusahaan. Kegagalan adalah sesuatu yang sedapat mungkin ingin dihilangkan dari pencapaian hasil akhir dari target yang ingin dicapai setiap management.

Jika keberhasilan terkadang diiringi dengan pesta meriah, pujian, dan juga sambutan hangat, biasanya kegagalan akan menjadikan seseorang malu tampil didepan umum, bersembunyi dari tuduhan, caci maki, larut dalam perasaan sedih, menyesal, atau bahkan menjadikan dunia muram dalam segala penglihatannya. Adakah yang ingin merayakan kekalahan, kebangkrutan, keteledoran, kehilangan, keterlambatan, kecuarian, dan bentuk-bentuk dari kegagalan lainnya ?

Kegagalan memang tidak pernah diharapkan terjadi. Tetapi dibalik semua kerugian akibat kata gagal, disana juga ada keuntungan yang dapat kita dipetik. Kegagalan bukanlah sebuah pertanda buruk jika didalamnya ada muatan pembelajaran sehingga menjadikan pola pikir seseorang lebih baik dimasa depan. Tanpa sebuah kegagalan, kita akan lupa untuk selalu waspada dan teliti terhadap dunia sekitar kita. Lupa untuk berempati dengan sesama dan juga lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

Apa yang ada didalam pikiran kita saat menghadapi kegagalan harus kita tata ulang terlebih dahulu. Jika saat kita gagal pikiran kita mengarah kepada semua hal yang negatif, maka kehancuran yang akan kita peroleh. Tetapi jika saat kita menghadapi kegagalan, kita mengarahkan pikiran kita kepada proses belajar, maka keberhasilanlah yang akan kita jejaki dimasa depan.
• Thomas Alfa Edison menemukan bola lampu listrik setelah percobaannya mengalami kegagalan sebanyak 8999 kali.
• Michael Jordan berkata, "I have missed more than 9,000 shots in my career. I have lost almost 300 games. On 26 occassions I have been entrusted to take the game winning shot ... and I missed. I have failed over and over again in my life. And that's precisely why I succeed."
• Albert Einstein tidak bisa berbicara dengan baik sampai berumur tiga tahun. Menurut teori terbaru tentang perkembangan mentalnya, ia dianggap mengidap Sindrom Asperger, sejenis penyakit yang berkaitan dengan Autisme.
• William Shakespeare pernah mendapat kecaman, baik dari tokoh sastra modern, seperti pemenang hadiah Nobel, yaitu T.S. Eliot (1888-1965 M), sastrawan dunia dari Rusia abad XIX Tolstoy (1828-1910 M) maupun "raksasa" Zaman Pencerahan dari Prancis, Voltaire (1694-1778 M). T.S. Eliot menyatakan, sebagai seni drama, Hamlet adalah suatu kegagalan. Tolstoy sangat tidak menyukai King Lear. Sedangkan Voltaire beranggapan bahwa walaupun Shakespeare mampu menciptakan adegan-adegan yang menggetarkan, karya-karyanya mengungkapkan barbarisme dan tidak berbentuk.
• Kolonel Sanders menciptakan resep ayam goreng Kentucky Fried Chicken pada usianya ke 65 tahun. Ia memutuskan untuk menjual resep ayam goreng milik keluarganya tersebut kepada restoran-restoran dan terus mengalami penolakan. Baru setelah 1008 kali berusaha, akhirnya ia mendapat pembeli pertama bagi resep waralabanya tersebut.
• Bill Gates mendirikan perusahaan Microsoft-nya setelah ia di drop out dari Universitas Harvard.
• Ted Turner mendirikan CNN, TV Berita inovatif yang memancarkan siaran ke seluruh dunia secara langsung, bermula dengan membeli WTBS, TV swasta di Atlanta Georgia setelah usahanya dibidang papan reklame (iklan) mengalami kebangkrutan. Dan dalam perjalanan bisnisnyapun, ia harus mengalami nyaris bangkrut sebanyak empat kali pada awalnya sebelum akhirnya survive menjadi sebuah perusahaan yang hebat sampai sekarang.
Setiap manusia mempunyai riwayat perjalanan hidup sendiri-sendiri. Satu atau dua kali didalam hidup kita, pasti pernah merasakan kegagalan. Bahkan orang-orang jenius, wastrawan terkenal, olahragawan, ahli IT, saintis, dan juga pengusaha sekalipun tidak pernah luput dari kegagalan dan kegagalan dalam langkah awalnya.

Mental Pemenang

Apa yang membuat Thomas Alfa Edison, Michael Jordan, Albert Einstein, William Shakespeare, Kolonel Sanders, Bill Gates, dan juga Ted Turner bisa meraih sukses besar dalam hidupnya masing-masing ? Mereka bukanlah orang yang sejak lahir sudah tercipta dengan kesuksesan dan gelimangan harta. Mereka juga pernah mengecap kegagalan sebelum kemudian bangkit dan menorehkan sejarah sukses dalam kamus hidup mereka.

Mental pemenang merekalah yang membawa mereka ke tangga-tangga kesuksesan. Didalam masa kegagalan mereka tidak pernah menyerah dan selalu belajar untuk memperbaiki hasil yang ingin mereka capai setiap saat. Inilah kunci kesuksesan yang ada didunia ini.

Orang sukses bukanlah orang yang takut pada kegagalan. Tetapi orang sukses adalah orang yang selalu belajar dari kegagalan untuk memperbaiki langkahnya menuju impian yang ingin dicapainya.

Menikmati Kegagalan

Kegagalan pada langkah pertama bagi saya adalah hal yang wajar. Dan menikmati kegagalan adalah sebuah seni hidup yang menyenangkan. Saya tidak pernah ingin berlarut-larut memikirkan kegagalan saya sehingga membuat saya sulit tidur, sulit berkonsentrasi, sulit berfikir, dan mempengaruhi seluruh aktivitas saya.

Thomas Alfa Edison, Michael Jordan, Albert Einstein, William Shakespeare, Kolonel Sanders, Bill Gates, dan juga Ted Turner pasti juga bertindak demikian - dan mungkin 'lebih ekstrim' lagi dari pada saya. Bukti bahwa mereka menikmati kegagalan mereka telah tercatat diratusan bahkan ribuan artikel yang ditulis orang lain tentang mereka, yang merasa terinspirasi karena kasus kegagalan mereka sebelumnya.

Orang sukses tidak akan pernah melupakan masa-masa kegagalan dalam hidup mereka. Tetapi orang sukses akan selalu menempatkan masa kegagalan mereka sebagai cermin untuk terus memacu semangat demi cita-cita dan impian yang ingin mereka capai.

Menikmati kegagalan berarti belajar dari kegagalan tersebut. Kegagalan bukan berarti bahwa pintu sukses kita tertutup. Beberapa orang-orang yang mengatakan bahwa, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Tetapi bagi saya pribadi, kegagalan adalah terbukanya ambang pintu sukses saya.

Seorang anak yang pada akhirnya bisa berjalan tegak dan berlari dimulai dari merangkak, berdiri, kemudian berjalan tertatih-tatih yang terkadang harus jatuh bangun dan merasakan sakit dilututnya jika terluka. Demikian juga orang yang ingin meraih kesuksesan. Terkadang ia harus terjatuh dalam kegagalan, belajar dari sana kemudian kembali melangkah menuju impian yang ingin diraihnya. Tanpa ada jatuh bangun, sulit untuk membuat si anak sadar bahwa ia harus sering berlatih agar segera bisa berjalan dan berlari. Dan tanpa sebuah pembelajaran dari kegagalan, kita tidak akan pernah termotivasi untuk bergerak maju dan mencapai yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.

Orang sukses juga bukan orang yang cepat terbuai akan kesuksesannya. Orang yang cepat merasa puas dalam hidupnya adalah orang yang juga akan cepat merasa gagal. Segala sesuatu dalam tindakan kita bersumber dari pikiran. Menguasai pikiran dan menggunakannya dengan bijak adalah hal yang wajib bagi mereka yang selalu ingin keluar sebagai pemenang.

Proses belajar dari kegagalan memerlukan pengorbanan. Tersenyumlah jika anda mulai memasuki pintu kegagalan, karena artinya ambang pintu kesuksesan anda juga semakin dekat. Saat kita gagal, sering kali kita menemukan cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kita dan menjadi lebih cerdik untuk bertindak dan berfikir. Cambukan dari proses kegagalan juga bisa menghasilkan sebuah motivasi untuk bangkit yang jauh lebih dahsyat dari pada saat pertama kali mulai melangkah. Jadi kegagalan adalah masa yang pantas untuk dinikmati, sama seperti saat kita menikmati kesuksesan.

Sumber :
• * http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
• ** http://indosdm.com/sma-nakamura-cara-jepang-mengatur-jadwal-belajar-siswa-kalender-akademik-dan-aktifitas-sekolah
• *** http://suar.okezone.com/wisdom/index/28
• **** http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/tips-sukses-bisnis-belajar-dari-pengalaman-orang-lain
http://alxsandy.wordpress.com/2010/10/07/we-know-nothing-is-better-than-we-know-allthing/
http://cityofenjie.multiply.com/journal/item/392/Menikmati_Kegagalan

Kamis, 14 Oktober 2010

homo homini socio - homo homini lupus

Definisi Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

Definisi Homo Homini Socio 1

Manusia, sudah jelas bahwa manusia yang dimaksud di dunia tidak hidup sendiri, dan tidak akan bisa hidup sendiri. Karena itu manusia juga disebut makhluk sosial, makhluk yang hidup berkelompok. Manusia membutuhkan informasi-informasi untuk mengetahui keadaan kehidupan yang ada, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan survive atau juga pertahanan hidup di dunia ini.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai aturan-aturan atau peradaban yang berbeda beda di dunia ini, setiap titik tempat pasti mempunyai peraturan yang berbeda beda. Peraturan tersebut dibuat untuk mentertibkan dan menyesuaikan dengan keadaan titik tempat tersebut, dan juga dibuat untuk mentertibkan komunikasi antar manusia.

Bukan baru-baru ini manusia sebagai makhluk sosial, tetapi sudah berabad-abad lamanya, sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, manusia sangat membutuhkasn satu sama lain, karena beberapa alasan, tetapi ada beberapa alasan yang sangat dominan yaitu :

1. Manusia butuh berinteraksi dan bersosialisasi atas dasar kebutuhan pangan, atau jasmaninya.
2. Manusia butuh berinteraksi dan bersosialisasi atas dasar kebutuhan pertahanan diri, atu kita bisa sebut survival, untuk bertahan hidup.
3. Manusia juga sangat membutuhkan interaksi dan sosialisasi atas dasar melangsungkan jenis atau keturunan.

Dari point-point di atas kita bisa melihat dan membayangkan bagaimana manusia sangat membutuhkan satu sama lain. Bukan hanya membutuhkan, tapi masyarakat atau kumpulan manusia yang berinteraksi adalah suatu komponen yang tidak terpisahkan dan sangat ketergantungan. Sehingga komunikasi antar masyarkat dientukan oleh peranan manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial.

Globalisasi, adalah perubahan secara besar-besaran atau secara umum meluas. Dalam arus globalisasi yang berkembang sangat cepat ini manusia menjadi makhluk yang sangat mudah meniru dalam arti meniru sesuatu yang ada di masyarakat yang terdiri dari :

1. Manusia mudah meniru atau mengikuti perkembangan kebudayaan-kebudayaan, dimana manusia sangat mudah menerima bentuk-bentuk perkembangan dan pembaruan dari kebudayaan luar, sehingga dalam diri manusia terbentuklah pengetahuan, pengetahuan tentang pembaruan kebudayaan dari luar tersebut.

2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia, sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Secara umum, keinginan manusia untuk meniru bisa terlihat jelas dalam suatu ikatan kelompok, tetapi hal ini juga kita dapat lihat di dalam kehidupan masyarakat secara luas.Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1. Tekanan Emosiaonal. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis


Definisi Homo Homini Socio 2
Setiap makhluk tidak bisa hidup sendiri dalam menjalani umurnya di dunia ini, makhluk pertama yang bernama Adam pun melakukan komplain kepada Allah SWT atas kesendirian beliau hingga diciptakanlah makhluk yang bernama Hawa. Begitu juga kita sebagai keturunan Nabi Adam pasti juga demikian, atas kasih sayang Allah SWT terhadap seluruh hamba-Nya di dunia ini maka kita diciptakan berpasang-pasangan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa sebagai bentuk hubungan antar makhluk ciptaan Allah SWT dengan tujuan agar kita saling kenal mengenal. Siapapun anda, sekurang-kurangnya memiliki 100 orang yang dikenal. Setiap orang di sekitar kita pasti berpengaruh kepada kita; baik positif maupun negatif sebagaimana kata Aa’ Gym dalam ceramah beliau: berteman dengan orang yang jual minyak wangi maka kita akan kena wanginya, kalau berteman dengan pande besi maka bau pande besi. Namun bukan berarti kita harus mengesampingkan orang-orang yang berpengaruh buruk dan menghambat perjalanan kita meraih kesuksesan. Sebaliknya, kitalah yang harus memperkuat pengaruh positif agar dapat merubah pengaruh negatif tersebut. Teringat pesan orang tua penulis “Jadilah Muhammad (pen: Nabi Muhammad) yang merubah orang-orang di sekitarnya’, pesan tersebut memiliki makna bahwa kita harus menebarkan kebaikan di manapun, kepada siapa pun dan kapan pun.
Kenapa kita perlu bergaul? Karena kita makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya, binatang yang hanya mengandalkan nafsunya pun memerlukan binatang lainnya dalam dunia kebinatangannya, apalagi manusia yang hidup dengan pikiran, nafsu dan perasaan. Jadi, pergaulan atau yang kita kenal dengan silaturrahmi adalah proses pengembangan akses dan bukan jamannya lagi mengembangkan aset, karena aset pada umumnya ada karena kita memiliki akses sebagai sarana mendapatkan aset seperti sabda Rasulullah: siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung tali silaturrahim. (HR. Bukhari). Begitu indah silaturrahim dalam kehidupan ini dan memiliki banyak manfaat sebagai eksistensi kita sebagai manusia, sepengetahuan saya manfaat dari silaturrahim diantaranya. 1) Belajar dari pengalaman orang lain, hal ini sangat penting mengingat waktu kita sangat terbatas untuk mengenyam berbagai pengalaman. Mendengar cerita kesuksesan seseorang dalam menekuni bisnisnya selama 5 tahun, berarti kita telah menghemat waktu yang cukup banyak untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang tersebut. Bagaimana jika kita banyak berdialog dengan banyak orang yang memiliki jutaan pengalaman?. 2) Memanfaatkan relasi teman, menurut saya ini metode Multi Level Marketing (MLM), apabila kita punya 10 orang kenalan yang prospektif dan memiliki akses 100 orang yang berpengaruh, maka minimal kita telah memiliki akses 100 orang yang berpengaruh juga. 3) Kekurangan kita tertutup, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, semisal anda tidak bisa mengendarai mobil, maka manfaatkanlah teman anda untuk mengendarainya dan manfaatkan dia untuk mengajari anda mengendarai mobil. 4) Pasar yang potensial, bisnis apapun yang kita miliiki, pasar atau komunitas yang pertama kali harus dibidik adalah orang terdekat atau teman. Karena merekalah yang telah mengenal dan mengetahui reputasi kita, sebab membangun kepercayaan pun di tengah-tengah mereka menjadi lebih mudah. 5) P3K, artinya pertolongan pertama pada kecelakaan. Ingat masa di pondok pesantren, orang yang pertama kali tempat kita meminjam uang adalah teman, bukan pak kyai ataupun jasa peminjaman uang. Orang yang pertama kali menolong dikala sakit adalah teman. Dan masih banyak lagi manfaat dari sebuah pergaulan positif dengan relasi kita.

Hubungan antar manusia juga sama seperti kita melakukan investasi uang di bank, jika kita memberikan sesuatu yang positif terhadap orang lain, berarti kita telah menabung ke bank emosi seseorang. Sebaliknya, ketika kita melakukan sesuatu yang negatif kepada seseorang, maka kita seakan-akan menarik uang yang kita tabung hingga minus atau tidak memilki tabungan sama sekali. Seseorang pemimpin tidak harus yang kuat dan hebat, tetapi pemimpin yang mempunyai paling banyak teman atau koneksi.

Definisi Homo Homini Socio 3
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Sosialisasi
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan
Definisi Homo Homini Socio 4
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Sumber : http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengembangan-manusia-sebagai-makhluk.html

Definisi Homo Homini Socio 5
Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat. Aristoteles mengatakan: bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan (Hartomo, 2004: 75).
Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1 ½ tahun. Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh srigala dlam sebuah gua. Setelah ditemukan kemudian naka yang kecil mati, tinggal yang besar. Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup bermasyarakat sifatnya masih seperti srigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam, suka makan daging mentah, dan sebagainya.
Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak berumur 5 tahun kedapatan di atas loteng.karena terasing dari lingkungan dia meskipun umur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap.jadi jelas bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat tersebut tidak dapat berkembang, nika tidak ada lingkungan. Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).
Di samping adanya hasrat-hasrat atau golongan instingtif pada manusia masih terdapat factor-faktor yang lain yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu adalah:
1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain.


HOMO HOMINI LUPUS.
Judul di atas diambil dari bahasa Latin. Saya mengambil judul di atas yang
menurut saya sangat relevan dengan kondisi di Indonesia. Homo homini lupus
artinya kurang lebih sebagai berikut" Manusia itu adalah serigala bagi
manusia lain". Dalam arti luas bahwa orang lain yang sering temui bukan
lagi sebagai sahabat atau sesama saya (homo socius). Orang yang tidak
sealiran dengan saya dianggap sebagai lupus (serigala). Kasus-kauas seperti
di Ambon, Poso, Sampit, dan beberapa daerah lain menurut saya sangat
relevan. Semuanya itu karena kita sebagai bangsa sudah pinter keblinger.
Dipuja-puja sebagai seorang beragama, lalu gede ndase. Merasa kalau sudah
dicap orang beragama, seolah segala permasalahan sudah selesai. Yang lebih
mengerikan kalau orang lain ini dianggap sebagai lupus (serigala). Kalau
boleh meminjam kata yang sangat didengungkan orang Kristen adalah "kasih".
Kasih berarti pengurbanan. Kasih berarti tidak munafik. Kasih berarti
menerima apa adanya. Kalau boleh meninggi, sudahkan bangsa ini tidak ada
kasih lagi, walau selalu berstempel orang beragama. Seorang agamawan yang
baik tentu menghargai kebhinekaan (pluralis), menerima orang lain apa
adanya, tidak munafik, tidak semele kete, tapi secara jujur dan tulus
menghargai segala perbedaan. Pemahaman agama yang separuh-separuh hanya akan
menimbulakn kemunafikan, karena esensinya hilang. Menyikapi kondisi bangsa
ini di mana ada banyak maraknya tawuran entah itu tawuran di antara para
elite politik, antar pelajar, antara desa, dan antara suku-suku bangsa atau
etnis lainnya, tak lain dan tak bukan karena tidak ada "kasih" di antara
sesama. Orang lain dinaggap serigala. lantas bagi mereka yang mengklaim
sebagai orang bergama di mana letaknya. Sementara itu, kondisi carut marut
baik itu di bidang ekonomi, politik, dan keamanan, eee.... Kyai presiden
malah melancong ke luar negeri bersama 90 orang rombongan. Sebagai kepala
negara syah-syah saja beberpgian, yang konon kini hendak menunaikan Ibadah
Haji. Mengapa rombongannnya begitu besar, apakah itu tidak mencerminkan
bahwa memang beliau itu tidak memiliki " sense of crisis". Bukan saya anti
Gus Dur, tapi mbok yo mau mengerti kondisi rumput yang bergoyang ini
"grassroot". Bagaimana hal ini tidak memperparah masa anti Gus Dur, kalau
kinerja tidak diperbaiki. Weleh-weleh, memang sekarang jaman edan. Jadi
tidak salah dong, bahwa bangsa ini seperti saya ungkapkan tadi "Homo homini
lupus", dan byukan "homo homini socius"

“Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya” atau juga disebut “Homo homini Lupus ” istilah ini pertama kali di kemukakan oleh plautus pada tahun 945,yang artinya sudah lebih dari 1500 tahun dan kita masih belum tersadar juga. di jaman sekarang ini sangat sulit Menjadikan Manusia seperti seorang manusia pada umumnya,sepertinya istilah ini masih tetap berlaku sampai sekarang.
Tidak bisa dipungkiri Hidup di dalam suatu negara sangat di butuhkan sosialisasi karena kita tidak dapat Hidup dengan sendirinya tanpa ada manusia lain.Apalagi seperti keadaan sekarang ini kita Hidup di jaman yang serba susah .Demi mempertahankan hidup itu sendiri kita rela melakukan apa saja Mulai dari yang halal sampai yang Haram, tentunya semua itu kita lakukan untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.Untuk mewujudkan itu semua memang tidak mudah dimana kita harus menghadapi berbagai konflik yang akan memicu lahirnya sikap saling mangsa Dan disinilah Peran Hati nurani & ego sangat dibutuhkan.
gambaran manusia di jaman sekarang ini sangatlah mengerikan dari segi sikap dan perbuatan terkadang lebih keji dari pada hewan yang paling buas sekalipun,saling sikut,saling berebut saling tikam bahkan saling memangsa layaknya serigala yang buas siap menerkam mangsanya demi sebuah kepuasan (ambisi).
sebagai contoh yang terjadi di dalam kehidupan kita seperti tindakan kekerasan,mulai dari perkelahian ,pembunuhan,pemerkosaan,serta aksi teror pemboman yang sedang trend di negara kita dan perang dunia yang memungkinkan akan terjadi lagi. Apakah itu disebut manusia ? Tidak. Kenapa tidak? Karena itu semua manusia yang melakukanya dan dilakukan terhadap manusia juga ? entahlah..’
Pengakuan sebagai umat beragamapun yang telah patuh terhadap ajaranya kerap kali sebagai alasan tindakan kekerasan bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Banyak pelaku kekerasan seperti tersebut menyatakan ini masalah iman, masalah Tuhan atau masalah kebenaran (kebenaran yang ditafsirkan manusia itu sendiri).
untuk menghadapi ini semua haruskah kita pun menjadi serigala ? atau hanya diam dan menjadi domba yang berada di tengah-tengah gerombolan para serigala lapar ?
Beberapa hari ini kita dikejutkan oleh berita mengenai tertembaknya Bos salah satu BUMN diIndonesia, tempat tinggalnya sih gak terlalu jauh dari tempat kami tinggal. Kalau saya mengamati sekarang ini sepertinya, nyawa manusia sudah tak berharga sama sekali, mungkin yang menciptakan nyawa (Tuhan) melongo melihat manusia yang sejentik debu tanah itu berani mengambil hakNya untuk setiap umat manusia, atau kah ini yang dibilang sudah merupakan jalan hidupnya.

Yang saya khawatirkan adalah semakin lama kita terhimpit oleh krisis yang berkelanjutan ini, akan semakin banyak menciptakan Homo homini lupus (manusia serigala bagi sesamanya). Mungkin serigala saja tidak akan sejahat itu memangsa temannya dan memakannya, tetapi manusia yang dikatakan mahluk berbudi luhur dan berahlak lebih tinggi dari binatang, ternyata lebih kejam dari binatang liar sekalipun.

Seberapa harga sebuah nyawa saat ini? hanya setumpuk uangkah, yang akan habis dimakan oleh kemunafikan sebagai mahluk yang beradab? atau hanya sebesar peluru yang menembus tengkorak kepala? tak ada jawaban yang pasti. Yang pasti adalah Tuhan menciptakan manusia untuk kemulyaan namaNya...bukan untuk melukai sesama yang lain.

Terkadang kita miris memikirkan kehidupan ini, disatu sisi kita lihat banyak orang berjuang untuk menyelamatkan hidup manusia lainnya, disaat yang lain kita lihat banyak yang menyia nyaikan nyawa orang yang kita kasihi atau yang mungkin juga tidak kita kenal?

Tuhan tidak menghendaki kita menjadi serigala bagi sesamanya, Tuhan ingin kita menjadi domba ditengah tengah serigala yang buas...Dia ingin serigala serigala itu saling mengasihi menyayangi dengan demikian berubah menjadi domba domba yng manis...

SEORANG kawan pernah berkeluh kesah, tapi bukan soal video syur artis mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Dia mengaku sering punya pengalaman kurang menyenangkan, kalau tidak dikatakan buruk. Pasalnya, dia sering waswas ketika mengendarai sepeda motor untuk berbagai keperluan, terutama ketika berangkat atau pulang kerja.

"Terus terang nyali saya sering ciut ketika mengendarai motor di jalan. Orang sekarang seperti tidak lagi sayang sama nyawa. Coba saja, ketika saya mengendarai motor di jalurnya (yang benar), tiba-tiba dari arah depan, seorang pengendara sepeda motor seenaknya menggunakan jalur berlawanan. Kalau saya tidak mengalah dengan sedikit ke pinggir, mungkin sudah terjadi tabrakan," ungkapnya serius.

Menurut kawan yang sering "bawel" dengan berbagai fenomena yang terjadi ini, pengalamannya itu bukan hanya satu atau dua kali saja, tapi sudah masuk kategori sering. Paling tidak sejak lima tahun terakhir selama sekitar 10 tahun ia tinggal di Bandung.

Bahkan pengalaman buruk di jalanan dialaminya juga dalam bentuk lain. Misalnya ketika pengendara lain sedikit saja tersentuh (bukan tersenggol) motornya, mata si pengendara langsung melotot. Tak hanya itu, makian sampai ajakan berkelahi pun pernah diterimanya hanya gara-gara menyenggol sedikit motor orang tanpa ada kerusakan berarti, sekadar lecet-lecet.

Ternyata pengalaman serupa bukan hanya dialamani kawan tadi, tetapi juga oleh banyak orang. Bahkan kita juga pernah mendengar, hanya gara-gara senggolan antara kendaraan di jalan, terjadi perkelahian hingga nyaris merenggut nyawa. Itu terjadi tidak hanya di Kota Bandung, tapi juga di kota-kota besar lainnya, terlebih Jakarta sebagai kota metropolitan. Bahkan di kota kecil seperti Cimahi pun hal serupa sudah mulai menggejala.

Fenomena ini sempat menjadi bahan diskusi kecil dengan beberapa kawan penulis, termasuk kawan yang sudah puluhan tahun berkendaraan roda dua maupun roda empat, baik di Kota Bandung maupun luar kota. Dari diskusi tadi, tersimpulkan (mungkin kesimpulan sementara), ada kecenderungan orang mudah emosi (marah), mudah tersinggung, dan satu sama lain seolah bertemu musuh, apalagi jika terjadi saling balap.

Sebaliknya, saat berkendaraan, apalagi dalam kondisi padat dan macet, orang cenderung miskin senyuman, miskin tegur sapa, apalagi minta maaf. Komunikasi, tentu secara singkat, itu terjadi saat butuh informasi alamat atau karena kebingunngan dengan arah jalan.

Lalu pertanyaannya, gejala apa ini? Apakah ini bagian dari gejala yang disebut seorang ahli filsafat sebagai gejala homo homini lupus, yakni pada kondisi tertentu manusia cenderung seperti serigala, dalam pengertian ekstremnya, satu sama lain ingin saling memangsa. Tentu, kita berharap bukan gejala itu.

Sikap mudah marah, mudah tersinggung, tampaknya akumulasi sikap, perasaan, dan pengalaman yang kompleks, yang selama sekian tahun dialami seseorang. Seperti pengakuan salah satu kawan diskusi, sekitar 10 tahun lalu, ia merasa "kalem" dan tidak mudah bereaksi ketika sedang berkendaraan "diganggu" seseorang. Tapi seperti diakui kawan saya itu, dalam tahun-tahun belakangan, ia jadi merasa sering mudah tersinggung dan reaktif ketika sedikit saja kendaraannya terganggu pengendara lain. Untungnya, ia sudah terlatih mengendalikan emosi.

Jika merujuk John Locke dengan teori tabula rasa-nya, kepribadian atau kemampuan-kemampuan seseorang terbentuk melalui berbagai pengalaman hidup. Bisa jadi, selain pengalaman atau pengetahuan seseorang saat mengendara di perjalanan, film sarat kekerasan, konflik atau kekerasan yang ditayangkan TV dan berbagai media lainnya pun menjadi faktor pembentuk karakter marah dan tersinggung tadi.

Penulis hanya ingin mengingatkan, betapa lingkungan, baik lingkungan bermain, lingkungan di jalan raya maupun lingkungan lainnya bisa membentuk karakter yang tidak diharapkan seperti di atas. Barangkali, tugas kita semua, terutama para orangtua, pendidik, dai/ustaz dan komponen lainnya, untuk melakukan edukasi bagi anak-anak dan masyarakat umumnya, sebelum gejala-gejala masif tersebut betul-betul menjadi budaya yang mengkristal pada pribadi-pribadi masyarakat.


Negara menurut teori Thomas Hobbes dibutuhkan untuk mencegah kesewenang-wenangan pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan terhadap rakyat yang lemah. Hobbes menilai bahwa negara dibutuhkan perannya yang besar agar mampu mencegah adanya “homo homini lupus” atau manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Hobbes memunculkan teori ini karena di masanya ia melihat adanya kesewenang-wenangan terhadap golongan yang lemah, sehingga perlu adanya peran negara untuk mencegah ini.

Apa yang telah dikemukakan oleh Thomas Hobbes masih sangat relevan dengan kondisi Aceh saat ini. Masa konflik atau saat diberlakukannya Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh, merupakan masa yang paling suram terhadap supremasi hukum di Indonesia. Masa ini merupakan masa terjadinya pelanggaran HAM baik itu pelanggaran Hak-hak sipil dan Politik (Sipol) maupun pelanggaran terhadap hak-hak ekonomi, sosial dan budaya (Ekosob). Penghilangan nyawa secara paksa, pembunuhan diluar prosedur hukum, dan penyiksaan adalah telah dilanggarnya Hak-hak Sipil dan Politik.

Namun di balik itu, ternyata situasi konflik telah dimanfaatkan oleh golongan yang berwatak kapitalis untuk melangsungkan kepentingan ekonominya. berbagai macam dalih dan alasan yang digunakan untuk meloloskan kepentingannya. Dengan dalih Developmentalisme, situasi konflik makin memuluskan kepentingan mereka untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
Dengan memanfaatkan birokrasi dan kekuatan bekingan, golongan kapitalis yang berwujud dalam simbol perusahaan, telah menjadikan Aceh sebagai lahan eksploitasi yang sangat strategis. Tidak peduli prosedur hukum dan kemanusiaan, yang terpenting hasrat untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya harus bisa diwujudkan. Itulah kekejaman, keburukan dan kejelekan dari kapitalisme yang saat ini bermetamorfosis dengan berbagai bentuk yang lainnya.

Penyerobotan tanah dan upaya pengambilan tanah secara paksa dari masyarakat ternyata persoalan yang sudah lumrah terjadi di masa konflik. Masyarakat yang sadar untuk membela hak-haknya, namun apa daya, masyarakat terpaksa harus diam dan pasrah menerima realitas yang terjadi. Lantas di manakah para pejuang demokrasi dan pegiat HAM saat itu? Jawabannya kembali dengan sebuah pertanyaan, siapa yang sanggup menghadapi kekuatan bedil dan kekuatan birokrasi yang terstruktur? jawabannya adalah ajal akan menjemput bagi siapa saja yang berani untuk menghadang.

Wal hasil, kapitalis semakin tidak ada hambatan lagi untuk untuk melakukan eksploitasi ekonominya di Aceh. Kekuatan-kekuatan pemrotes, kekuatan-kekuatan penghambat lainnya mampu dibungkam dengan aliran dana untuk membela dan melanggengkan kepentingan mereka.

Adanya Akademisi, adanya aktivis HAM dan tokoh-tokoh yang memiliki idealisme juga tidak bisa berbuat banyak terhadap realitas yang terjadi. Ibarat tikus dalam mulut ular, meronta-ronta namun tetap jua tidak berhasil melepaskan diri. Pelanggaran HAM terus berlangsung selama 10 tahun di Aceh.

Tatkala rezim yang paling ditakuti hancur, sesaat itulah riak-riak perlawanan dikumandangkan. Saat itulah mulai muncul keberanian rakyat untuk menyuarakan berbagai kebobrokan, kebohongan dan kekejaman rezim yang berkuasa. Rakyat kemudian menghendaki adanya perubahan yang signifikan.

Rezim otoritarian telah berganti, namun kita tidaklah harus hidup dalam euforia yang berkepanjangan. Masih banyak pekerjaan, masih banyak hal yang harus dirubah. Perubahan tidak akan datang dengan hanya berharap turun dari langit, perubahan perlu kita lakukan. Teringat dalam sebuah ayat Al-Quran yang berbunyi “tidaklah Kami ubah nasib sesuatu kaum, sebelum mereka sendiri yang mengubahnya.”

Saat ini Aceh telah damai, tentunya banyak yang selalu mengatakan Aceh telah damai, jadi lupakan semua kejadian di masa konflik karena bila diingat akan berpotensi kembali terjadinya konflik. Rasa-rasanya ada benar juga apa yang dikatakan oleh mereka itu. Namun, perlu kita kritisi kembali sebenarnya bagaimana konsep melanggengkan perdamaian itu?

Teringat pada sebuah buku yang pernah saya baca dengan Judul “Pantat Bangsaku”, dalam buku itu tersirat bahwa bangsa Indonesia dengan mudahnya melupakan sejarah kekejaman masa lalu dan sejarah bobroknya pemerintahan. Semenjak membaca buku itu saya kembali teringat haruskah saya melupakan kekejaman yang terjadi di masa lalu?

Aceh yang masyarakatnya sangat kental dengan Syariat Islam. Masyarakat Aceh sangat akrab dengan kitab-kitab kuning. Dalam masa duduk di pesantren tradisional, selalu terngiang-ngiang akan hukum Islam terkait dengan pembunuhan. Dijelaskan oleh Teungku (guru ngaji) bahwa hukum membunuh dalam Islam adalah nyawa dibayar dengan nyawa kecuali bagi pihak korban/ahli waris mau menerima damai dengan syarat dibayarnya diyat (ganti kerugian).

Komisi Kebenaran dan rekonsiliasi (KKR) yang bertugas untuk mencari kebenaran dan rekonsiliasi serta Pengadilan HAM yang bertugas untuk memeriksa dan mengadili pelanggaran HAM di Aceh, akan dibentuk secara khusus sesuai dengan amanah UU No.11 Tahun 2006. Namun bagaimana nasib UU KKR setelah dijudicial review oleh Mahkamah Konstitusi? semuanya belum ada kepastian hukum terhadap dua lembaga tersebut yang akan dibentuk di Aceh.

Badan Reintegrasi Aceh (BRA) yang mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan persoalan integrasi, dalam prakteknya juga menuai berbagai masalah.

Pekerjaan-pekerjaan di atas merupakan tanggung jawab negara untuk menyelesaikan melalui aparaturnya. Baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah Aceh sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap penyelesai persoalan hukum dan HAM di Aceh. Damai itu indah bila penjahat HAM diadili, damai itu indah bila persoalan-persoalan pelanggaran hukum dan pemenuhan HAM terhadap rakyat sebagai warisan dari zaman konflik bisa diselesaikan. Jika tidak, kembali kita mengacu pada pendapatnya Thomas Hobbes Homo homini lupus artinya manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya.

Sebagai kesimpulan dari tulisan ini, apakah negara bisa mencegah manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya? atau justru negara yang menjadi serigala bagi rakyatnya yang lemah.


















Sumber: http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/02/22/0004.html

: http://id.shvoong.com/social-sciences/1903717-makhluk-sosial/
http://thesecondalvans.blogspot.com/2010/10/homo-homini-socio.html
http://dweysocial.blogspot.com/2008/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://lifestyle.kompasiana.com/group/urban/2010/07/25/homo-homini-lupus
http://blog.bukukita.com/users/sukiatlim/?postId=6326
http://www.klik-galamedia.com/indexrubrik.php?idkolom=sketsa&wartakode=20100614101036
http://www.lbhaceh.org/Umum/artikel.html
http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.html
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengembangan-manusia-sebagai-makhluk.html

Kamis, 07 Oktober 2010

Beras dan Nasi

Pasti semua orang sudah tahu,,bila ditanya, nasi berasal dari mana? Sudah pasti jawabannya dari beras,, tapi jawaban itu sebenarnya hanya dijawab oleh anak “SD” padahal kita sebagai orang “Dewasa” harusnya tahu, bahwa nasi bukan sekedar dari beras, tapi ada prosesnya dimana,agar beras itu menjadi nasi. Nasi itu butuh panas,air dan salah satunya adalah beras,dan barulah itu dikatakan asalnya nasi. Dengan kata lain, kadang kala kita tidak mau tahu dan tidak perduli akan hal itu,kita menganggap itu sepele, harusnya kita malu pada diri kita sendiri yang menganggap hal kecil seperti itu sudah biasa. Dan seharusnya kita orang dewasa mempunyai logika,dan menerapkannya di kehidupan kita sehari hari,jadi bila suatu saat kita ditanya oleh orang lain, kita tidak malu karna kita memakai logika kita dengan baik. Di bawah ini menjelaskan tentang:

Varietas Beras dengan Komposisi Kimiawi Zat Penyusunnya

Beras merupakan daging buah dari tanaman Oriza Sativa L . Di Indonesia diantara berbagai macam makanan pokok berpati, beras merupakan sumber kalori yang penting bagi sebagian besar penduduk, dengan mensuplai kalori sebanyak 60 - 80 persen dan protin 45 - 55 persen. Menurut Araullo. Et al beras menyumbang kalori sebesar 253 kalori dan 354 kalori untuk setian 100 gram beras pecah kulit dan beras sosoh.

Pada biji padi atau gabah terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang dapat di makan yaitu kariopsis yang merupakan penyusun utama dan bagian yang tidak dapat dimakan yaitu kulit gabah atau sekam.

Penyusun dari bagian kariopsis ini terdiri dari 1-2 persen perikap. Aleuron dan testa 4-6 persen , lema ( sekam kelopak 2-3 persen dan endosperem 89-94 persen ). Komposisi dari kariopsis ini berbeda-beda yang kemungkinan di sebabkan oleh adanya perbedaan varietas beras dan perbedaan pola budidayanya.

Hasil penggilingan gabah pada umumnya akan diperoleh sekam antara 18-28 %, beras pecah kulit 72-82 persen atau beras giling (sosoh) 64-74 persen. Dedak 4-5 % bekatul halus 3 %.

Beras terdiri dari beberapa komponen yang meliputi Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin mineral dan komponen lainnya. Besar masing-masing komponen di pengaruhi oleh varietas, lingkungan budidaya dan metoda analisa yang dilakukan. Kandungan karbohidrat 74,9-77,8 persen , protein 7,1-83 persen, lemak 0,5-0,9persen.

Karbohidrat merupakan penyusun utama beras dan sebagian besar dari karbohidrat ini adalah pati, sedang karbohidat lain seperti pentosa dan selulosa, hemiselulosa dan gula hanya terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit, oleh karena itu pati merupakan fraksi terbesar dalam beras, maka sifat fisikokimia pati mempunyai peranan penting dalam penentuan sifat fisikokimia beras.

Komponen penyusun kedua setelah karbohidrat adalah protein, walaupun jumlah protein dalam beras tergolong kecil atau relatif rendah yaitu kurang lebih 8 persen pada beras pecah kulit dan 7 persen pada beras giling, mutu dari protein ini tergolong tinggi, karena kandungan lisin yang relative tinggi yaitu kurang lebih 4 persen dan protein dapat menghasilkan kalori sebesar 40-80 persen kalori. Nilai cerna protein beras sekitar 96,5 persen untuk biji gabah dan 98 persen untuk beras giling.

Kandungan protein dalam beras terdiri atas 5 persen albumin ( protein yang larut dalam air ), 10 persen globulin ( protein yang larut dalam garam), lebih dari 10 persen glutelin (protein larut dalam alcohol).

Kandungan lipid atau lemak merupakan penyusun ketiga setelah karbihidat dan protein, pada beras pecah kulit adalah 2,4-3,9 persen sedang pada beras giling adalah 0,3-0,6 persen, lipida tersebut dalam bentuk trigliserida datu lipid netral dan dalam asam lemak bebas atau lipid polar asam-asam lemak utama dalam lipida beras adalah asam palmitat, oleat dan linoleat.

Dalam endosperm terutama pati mengandung lipida fungsional. Fraksi utama dari lipid beras adalah asam oleat dan palmitat.

Penyusun berikutnya adalah vitamin, pada beras adalah dalam bentuk tiamin, riboflavin, niasin dan piridoksin, masing-masing berturut-turut 4ug/g, 0,6ug/g dan 50ug/g. Kandungan vitamin ini biasanya lebih tinggi pada beras pecah kulit daro pada beras sosoh, kadar riboflavin dalam beras rendah dan vitamin C tidak ada.

Hubungan Varietas dengan Komposisi Beras

Varietas beras sangat beragam dan dapat dilihat dari masing-masing daerah, misalnya beras varietas cianjur, beras solok, beras banyuwangi. Berdasarkan varietasnya dikenal adanya beras Rojolele, Beras bulu, Beras IR, Beras Cisadane dan lain-lain.

Beras dengan berbagai varietas ini memiliki komposisi penyusun yang berbeda-beda pula, terutama kandungan amilosa-amilopektin beras tersebut. Perbedaan komposisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah pertanian, pemupukan, lingkungan tempat tumbuhnya dan iklim. Varietas-varietas indica yang ditanam didaerah tropis mengandung amilosa sedang sampai tinggi. Varietas Japonica yang umumnya di tanam di daerah sub tropis memiliki kandungan amilosa rendah dan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kandungan amilosa dari 3 varietas yang dapat diisolasi yaitu beras indica, Japonica dan beras ketan masing-masing secara berurutan memiliki kandungan amilosa 25,5 persen, 14,8 persen, 0,99 persen.

Secara umum varietas beras dapat digolongkan ke dalam 3 golongan yang berdasarkan pada kandungan amilosanya yaitu : golongan amilosa rendah, sedang dan tinggi. Beras dengan golongan amilosa rendah mempunyai kandungan amilosa 10-20 persen, misalnya beras cisadane dengan kandungan amilosa 20 persen. Apabila kandungan beras tersebut antara 20-25 persen maka dapat digolongkan ke dalam amilosa sedang, contohnya adalah beras IR 64 dengan kandungan amilosa 24 persen, dan golongan amilosa tinggi dengan kandungan amilosa 25-32 persen, contohnya adalah beras IR 36 dengan kandungan amilosa 25 persen.

Perbandingan antara amilosa dan amilopektin ini di jadikan dasar atau merupakan factor tunggal dalam menentukan mutu rasa dan tekstur nasi. Kandungan amilosa tersebut berkorelasi positif dengan tingkat kelemahan, kelengketan, warna dan kilap. Semakin tinggi kadar amilosa volume nasi yang diperoleh makin besar tanpa kecenderungan mengempes, hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan retrogadasi yang lebih besar.
Beras dengan kandungan amilosa tinggi menghasilkan nasi pera dan kering, sebaliknya beras dengan kandungan amilosa rendah menghasilkan nasi yang lengket dan lunak.


Diabetes alias kencing manis sulit bahkan tak mungkin disembuhkan. Namun penderita tak perlu berkecil hati, pola makan dan hidup sehat bisa menjinakkan penyakit ini. Bersahabat dengan beras-beras khusus menjadi salah satu caranya.
Banyak orang mengganggap penyakit yang dijuluki silent killer ini merupakan penyakit orang tua atau hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda.
Secara teori, penyakit ini memiliki nama lengkap Diabetes Mellitus (DM) atau sakit gula. Penderita akan ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) terus-menerus. Kondisi ini memicu komplikasi pada pembuluh darah di otak, mata, jantung,ginjal,tungkai dan alat kelamin.
Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi momok menakutkan. Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2009, terdapat sekitar 8 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Bahkan pada 2025, jumlah penderita penyakit ini diprediksi meningkat tajam menjadi 21 juta orang. Ironisnya dari jumlah itu, baru 50% yang sadar mengidapnya dan di antara mereka hanya 30% yang datang berobat teratur.
Melihat fenomena tersebut, kesadaran pribadi lah yang menjadi kunci untuk menjauh dari penyakit ini. Namun bagi Anda yang positif menderita penyakit ini, bisa mengontrol gula dengan menjaga gaya hidup dan pola makan tepat.
Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes.
Nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun sebuah penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?

Seperti diberitakan dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen.
Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatkan kadar gula darah Anda.

Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.

Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.

Beras merah lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.

Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah.
Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika, diketahui mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17% lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi. Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11%. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta. Konsumsi dari pangan tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin. Beberapa ahli menyarankan agar 70% kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serclia utuh,
Hal tersebut dibenarkan Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dikatakannyapenderita diabetes melitus wajib memilih asupan makanan dengan Indeks Glisemik (IG) rendah.“Anjuran untuk penderita diabetes adalah harus memilih makanan berindeks glisemik di bawah 60 atau maksimal 70,” terang Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi IPB ini.
Namun sudah menjadi rahasia umum, pantangan mengonsumsi nasi bukan hal mudah bagi para diabetasi. Soalnya, sebagian besar penduduk Indonesia menempatkan nasi sebagai sumber bahan pangan utama.
Jangan pesimis karena sejatinya tidak semua jenis beras ber-IG tinggi. Rentang nilai IG beras sangat luas dan terbagi atas tiga kategori. Pertama, beras ber-IG rendah, kurang 55, lalu kategori sedang, antara 55—70, dan tinggi, di atas 70.
Beras yang masuk kategori ber-IG rendah cenderung mengandung amilosa tinggi. Kadar amilosa dalam beras sangat mempengaruhi tekstur nasi. Jika kadarnya tinggi, maka teksturnya tidak menggumpal alias pera. “Jadi beras bertekstur pera memiliki IG rendah, dan bisa dikonsumsi penderita diabetes,” tutur Dewi Indrasari, peneliti madya Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, (BB Padi) Sukamandi.
Varietas padi yang tergolong kategori tersebut adalah Cisokan, Margasari, IR 36, Air Tenggulang, Batang Lembang, dan Martapura. Namun, Dewi menambahkan, ada juga beberapa padi bertekstur pera yang ber-IG tinggi, seperti varietas Ciliwung dan Batang Piaman. Sebaliknya ada pula jenis beras dengan kadar amilosa sedang yang ber-IG rendah, seperti varietas Ciherang. “Beras Ciherang bisa dikonsumsi penderita kencing manis, tetapi jangan dilupakan, banyaknya asupan dalam sehari harus berdasar kebutuhan kalori. Jangan berlebih,” ia menyarankan.
Sedangkan varietas padi yang IG-nya tinggi adalah Ciliwung, Mekongga, Sintanur, Celebes, Gilirang, dan Bengawan Solo. Untuk kategori beras ber-IG sedang di antaranya adalah IR 42, IR 46, Cigeulis, dan beras Tajmahal.
Di luar itu, terdapat beras hitam yang diyakini juga baik bagi penderita diabetes. Beras yang banyak dibudidayakan di daerah Yogyakarta ini juga dilengkapi dengan kandungan antioksidan. Warna ungu kehitaman beras tersebut berasal dari sumber antosianin, suatu zat turunan polifenol berkemampuan antioksidan. Harga beras hitam sedikit lebih mahal berkisar Rp25.000 – Rp 42.500 per kilogram (kg).
Sementara menurut dr Sarwono, spesialis diabetes beras Taj Mahal juga bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes. Hasil penelitiannya, dari 30 pasien yang menderita kencing manis, berangsur membaik setelah mengonsumsi makanan asal India Selatan ini.
Beras ini merupakan varietas Mani Chamba yang ditanam secara organik di area berkapur India Selatan. Padi Taj mahal masak di tangkai selama tujuh bulan, dan untuk menjadi beras perlu diproses secara scientific.
Dari hasil laborat, serat larut dalam beras ini juga dapat menyerap toxid (racun), kelebihan gula dan lemak, serta memperlancar buang air besar.
Makin terkontrolnya gula darah pasca mengonsumsi beras khusus diakui Afid Pallusai, wiraswastawan asal Sulawesi yang sekarang ini berdomisili di Probolinggo, Jawa Timur. ”Saya telah lama mengonsumsi beras Taj Mahal untuk menjaga kadar gula agar tidak meningkat,” katanya.
Selama menggunakan beras tersebut kadar gula darahnya relatif dalam keadaan stabil, antara 100-120. ”Kalau sampai kehabisan beras khusus kadar gula saya bisa langsung naik di atas 300,” terangnya. Beras dengan nama Diabetes Holistic Super Organic yang di hargai Rp 30 ribu/ kg itu diakui merupakan anjuran dari dokter pribadinya.
Hal senada diungkapkan Irwan Setyadi pengurus dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim. Dia mengaku rutin memakan nasi merah yang terkadang dicampur dengan beras Taj Mahal sebagai ganti beras putih.. ”Saya sudah 3 tahun mengonsumsinya,” jelasnya.
Irwan mengatakan ia mengetahui keutamaan beras merah dan beras Taj Mahal dalam mengurangi resiko diabetes khususnya dalam hal mengurangi gula darah dari temannya. ”Teman saya kebetulan juga mempunyai penyakit yang sama dengan saya, dan ia dianjurkan oleh dokter pribadinya mengkonsumsi beras itu,” katanya lagi.
Selama 3 tahun mengkonsumsi beras merah yang terkadang di mix dengan beras Taj Mahal, Irwan merasa kesehatannya semakin baik. Kualitas hidupnya pun meningkat. ”Dulu saya malas pergi ke kantor dan beraktifitas, tapi sekarang saya tambah semangat,” ungkapnya.
Makan nasi putih sebagai bahan makanan pokok meningkatkan resiko diabetes karena nasi putih meningkatkan level glukosa dalam darah. Penemuan tersebut mengacu pada sebuah penelitian terhadap bahan makanan pokok yang dilakukan di AS. Namun, nasi merah atau gandum lebih baik dikonsumsi karena lebih lambat melepaskan glukosa.
Anggapan bahwa makan nasi kemarin membuat kadar gula turun cuma mitos
Tiga bulan belakangan, ling punya rutinitas baru. Setiap malam, wanita berusia 53 tahun ini menyisihkan dua mangkuk nasi putih untuk dimakan keesokan harinya. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu. Menurut kabar yang didengarnya, memakan nasi yang dimasak sehari sebelumnya bisa menjaga kadar gula darah tetap rendah. Maklum, sejak tiga bulan lalu, ling diketahui mengalami kelebihan kadar gula darah atau glukosa. Ahli naturapati (cara pengobatan alami), Riani Susanto, menilai apa yang dilakukan ling hanyalah mitos.
Mengkonsumsi "nasi kemarin", kata dia, sama sekali tidak menurunkan kadar gula darah. Sebab, karbohidrat dalam nasi putih memang dapat menyebabkan orang terkena diabetes. "Karena karbohidrat yang dicerna dalam tubuh berubah menjadi gula," kata Riani.Nasi putih, ia melanjutkan, mengandung kompleks karbohidrat yang tinggi. Mendiamkan nasi selama sehari semalam tidak akan membuat kadar gulanya turun. "Yang benar adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah," kata Riani.
Nasi yang berasaldari beras merah dan beras hitam, menurut Riani, memiliki indeks glisemik (glycemic tndex/GT) yang rendah. Indeks glisemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia dalam suatu makanan.Riani menjelaskan, beras merah dan beras hitam lebih baik untuk dikonsumsi karena memiliki kulit ari atau gabah. Tidak seperti beras putih yang sudah ditelanjangi sehingga vitaminnya hilang. Penyerapan karbohidrat dalam beras merah pun tidak akan sempurna. Beras merah juga memiliki serat yang tinggi yang baik untuk pencernaan.
Penelitian di Amerika Serikat juga menyebutkan, mengkonsumsi beras merah dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes. Menurut penelitian yang dilansir dalam jumal Archives of Internal Medicine edisi 14 Juni itu, gabah memiliki serat dan nutrisi yang tinggi yang dapat memperlambat aliran gula dalam darah.Dalam jumal itu, Qi Sun, dokter yang melakukan penelitian di Harvard School of Public Health ini, menyebutkan bahwa mengkonsumsi lima porsi nasi putih seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dibandingkan dengan mengkonsumsi dua porsi atau lebih beras merah.
Lebih lanjut, penelitian itu menganjurkan untuk mengganti hanya 50 gram nasi putih atau sekitar sepertiga porsi nasi putih dengan nasi merah setiap hari. Penggantian porsi nasi putih menjadi nasi merah dalam jumlah sedikit ini pun temyata bisa menurunkan risiko diabetes sebanyak 16 persen.Meski disebabkan oleh kadar gula yang tinggi, Riani mengoreksi anggapan bahwa penyakit diabetes disebabkan oleh banyaknya makanan manis yang dikonsumsi. "Orang kena penyakit gula itu belum tentu karena makan yang manis-manis," kata dia.
Menurut situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), hyperglycaemia ataukadar gula darah yang tinggi adalah efek umum dari tidak terkontrolnya diabetes. Diabetes, menurut situs itu, adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Atau ketika tubuh manusia tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksinya secara efektif. Penyakit diabetes biasanya menyerang seseorang berusia 45-64 tahun. Sebanyak 80 persen penderita diabetes hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian akibat penyakit ini mencapai 5 persen setiap tahun. Menurut WHO, jumlah ini bisa naik menjadi 50 persen dalam waktu 50 tahun ke depan jika tidak ada langkah yang diambil untuk mencegahnya.

Beras Makanan Pokok Sumber Protein
Sebagai bahan pangan pokok bagi sekitar 90 persen penduduk Indonesia, beras menyumbang antara 40-80 persen protein. Bagaimana dengan zat gizi lain?

Gabah tersusun dari 15-30 persen kulit luar (sekam), 4-5 persen kulit ari, 12-14 persen katul, 65-67 persen endosperm dan 2-3 persen lembaga. Lapisan katul paling banyak mengandung vitamin B1. Selain itu, katul juga mengandung protein, lemak, vitamin B2 dan niasin.

Endosperm merupakan bagian utama butir beras. Komposisi utamanya adalah pati. Selain itu endosperm mengandung protein cukup banyak, serta selulosa, mineral dan vitamin dalam jumlah kecil.

Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh (polisher). Gabah yang hanya terkupas bagian kulit luarnya (sekam), disebut beras pecah kulit (brown rice).

Sedangkan beras pecah kulit yang seluruh atau sebagian dari kulit arinya telah dipisahkan dalam proses penyosohan, disebut beras giling (milled rice). Beras yang biasa dikonsumsi atau dijual di pasar adalah dalam bentuk beras giling.

Tujuan penggilingan dan penyosohan beras adalah untuk: 1) memisahkan sekam, kulit ari, katul dan lembaga dari endosperm beras, 2) meningkatkan derajat putih dan kilap beras, 3) menghilangkan kotoran dan benda asing, serta 4) sedapat mungkin meminimalkan terjadinya beras patah pada produk akhir.

Tinggi-rendahnya tingkat penyosohan menentukan tingkat kehilangan zat-zat gizi. Proses penggilingan dan penyosohan yang baik akan menghasilkan butiran beras utuh (beras kepala) yang maksimal dan beras patah yang minimal.

Proses penyosohan beras pecah kulit menghasilkan beras giling, dedak dan bekatul. Sebagian protein, lemak, vitamin dan mineral akan terbawa dalam dedak, sehingga kadar komponen-komponen tersebut dalam beras giling menurun (lihat Tabel).

Beras giling yang diperoleh berwarna putih karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat. Bagian dedak padi sekitar 5-7 persen dari berat beras pecah kulit. Makin tinggi derajat penyosohan dilakukan makin putih warna beras giling yang dihasilkan, namun makin miskin zat-zat gizi.

Komposisi Gizi
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin (lihat tabel). Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90 persen), sebagian kecil pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.

Protein adalah komponen kedua terbesar beras setelah pati. Sebagian besar (80 persen) protein beras merupakan fraksi tidak larut dalam air, yang disebut protein glutelin. Sebagai bahan makanan pokok di Indonesia, beras dalam menu makanan masyarakat menyumbang sedikitnya 45 perse protein.

Beras pecah kulit rata-rata mengandung 8 persen protein, sedangkan beras giling mengandung 7 persen. Dibanding biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena kandungan lisinnya lebih tinggi. Walaupun demikian lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama (terkecil jumlahnya) dalam beras.

Kandungan lemak beras pecah kulit adalah 1,9 persen, sedangkan pada beras giling hanya 0,7 persen. Itu berarti sekitar 80 persen lemak terdapat dalam dedak dan bekatul, yang terpisah dari beras giling saat penyosohan. Ditinjau dari segi keawetan beras, hal ini menguntungkan karena lemak mudah teroksidasi dan mengakibatkan timbulnya bau tengik.

Proses penyosohan juga mengurangi kadar mineral pada beras giling. Sebagian besar mineral terdapat pada bagian dedak dan hanya sekitar 28 persen yang tertinggal pada beras giling. Komposisi mineral bervariasi tergantung dari kondisi tanah dimana padi ditanam. Unsur mineral utama adalah fosfor, kalsium, magnesium dan besi.

Beras pecah kulit mengandung vitamin lebih besar daripada beras giling. Vitamin terkonsentrasi pada lapisan bekatul dan lembaga. Penyosohan menurunkan dengan drastis kadar vitamin B komplek sampai 50 persen atau lebih. Beras mengandung vitamin C dan D dalam jumlah yang sangat kecil atau tidak sama sekali.

Pulen dan Pera
Sebagian besar butir beras terdiri dari karbohidrat jenis pati. Hampir 90 persen berat kering beras adalah pati yang terdapat dalam bentuk granula. Pati beras terbentuk oleh dua jenis molekul polisakarida, yang masing-masing merupakan polimer dari glukosa. Kedua molekul pembentuk pati tersebut adalah amilosa dan amilopektin.

Citarasa dan mutu masak beras terutama ditentukan oleh kadar amilosa dan amilopektinnya. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras dibagi menjadi empat golongan, yaitu ketan (2-9 persen), beras beramilosa rendah (9-20 persen), beras beramilosa sedang (20-25 persen) dan beras beramilosa tinggi (25-33 persen).

Kadar amilosa berpengaruh terhadap rasa nasi. Beras dengan kadar amilosa tinggi bila dimasak, pengembangan volumenya dan tidak mudah pecah, nasinya kering dan kurang empuk, serta menjadi keras bila didinginkan.

Beras dengan kadar amilosa rendah bila dimasak menghasilkan nasi yang basah dan lengket, sedangkan beras dengan kadar amilosa menengah menghasilkan nasi yang agak basah dan tidak menjadi keras bila didinginkan.

Perbandingan antara amilosa dan amilopektin dapat menentukan tekstur, pera atau tidaknya nasi, cepat atau tidaknya mengeras dan lengket atau tidaknya nasi. Beras berkadar amilosa sedang disukai oleh bangsa Filipina dan Indonesia. Beras dengan kadar amilosa rendah (amilopektin tinggi) sangat disukai masyarakat Jepang.

Makin tinggi kadar amilosa dalam beras, bertambah keras dan pera nasi yang dihasilkan. Sebaliknya, makin tinggi kadar amilopektin beras maka makin pulen dan lengket nasi yang dihasilkan. Itulah sebabnya orang Jepang bisa makan nasi menggunakan sumpit, sedang kita harus makan dengan sendok atau tangan.


Sumber:
http://ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Varietas%20Beras%20dengan%20Komposisi%20Kimiawi%20Zat%20Penyusunnya&&nomorurut_artikel=136
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/26437-kandungan-berbahaya-dalam-nasi-putih.html
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1028376933,9249,